Terimakasih

| Wednesday, March 28, 2012 | 0 comments |

Dalam kelamku kau lukiskan warna-warni hidup
Merajut tawa dan canda
Menghias dengan semangat yang bersinar

Dalam keraguanku
Kau nyalakan kebangkitan
Kau percayakan padaku
Yakinkan bahwa aku mampu

Dalam ketidak berdayaanku
Kau ulurkan tanganmu
Menggenggam tanganku
Menuntunku kembali melangkah

Dalam setiap keraguan
Kau menjadi penunjuk arah untukku
Dalam setiap kata akhirku
Kau selalu membukanya cerita baru

Di hari ulang tahunku kau menjadi hadiah terindahku
Dan saat ini, aku hanya mampu ucapkan terimakasihku

Jembatan Kehidupan (by YoIn)

| | 0 comments |

Melangkahkan kaki
Menapaki dinginnya arus kehidupan
Seolah menyimpan kristal es dalam setiap untaiannya

Tanganku menyentuh pegangan jembatan itu…
Seolah menyentuh air yang membekukan
Menyimpan kenangan yang begitu menyakitkan

Hembusan nafasku menjadi embun ditengah gelapnya kehidupan
Menyeruak bagaikan cahaya mentari pagi hari

Matamu yang seolah menusuk diriku
Bagaiankan mata elang yang menatap mangsanya
Kaulah yang menungguku di seberang sana
Seberang jembatan kehidupanku

Aku Ingin Menjadi Wanita

| | 0 comments |
Andai aku seorang wanita
Yang terbalut sehelai gaun berwarna sendu
Menari ditengah hujan dengan iringan lagu
Andai aku seorang wanita
Agar ada seorang lelaki yang mendekapku hangat
Saat pipiki berurai air mata
Dan mengusapnya ditengah badai salju beku hatiku
Andai aku seorang wanita
Yang dapat tersenyum manis untuk pujaan hatiku
Lelaki yang menjadi alasan langkahku
Andai aku seorang wanita
Mampu tertawa lembut ditengah hingar bingar
Dengan bahasa tubuh nan gemulai
Andai aku seorang wanita
agar seorang lelaki bisa melindungiku
Membiarkanku bersandar pada bahunya yang tegas
Andai aku seorang wanita

Tanya

| | 0 comments |

Kemanakah aku harus berlari
Bila tak ada yang kukejar
Pada siapa kusandarkan hidupku
Bila tak ada yang menjadi pendampingku
Dimanakah harus kuletakkan kepalaku
Bila tak ada yang mau menampungnya

Untuk apa aku marah
Bila tak ada yang mendengar
Untuk apa aku menulis puisi ini
Jika tak ada yang membaca
Untuk apa ku bisikan kesedihan
Bila tak ada seorangpun disisiku
Untuk apa aku hidup
Bila tak ada yang menyadari kehadiranku

Saat seolah semua hanya harapanku saja
Dan tak ada jalan untuk meraihnya
Bila yang kudengar hanya jeritan pilu
Bila semua terasa hanya hidup yang semu
Masih haruskah aku bertahan dan tetap bertahan


Kemanakah aku harus menangis
bila semuanya disinipun menangis
Kemanakah aku harus meratap
Bila sekelilingkupun dipenuhi ratapan

Aku butuh seseorang
Yang menjadi esuatu
Dalam ketidakberdayaanku


28 Maret 2012
@meja kamar
Saat mentari ingin menangis, dan aku hanya bisa mendengarkan

From Other to Me

| Saturday, March 17, 2012 | 0 comments |


Puisi-puisi diatas ini, adalah puisi-puisi dari orang-orang spesial dalam hidup aku,
Thx buat puisinya,,,,

Ujian

| Tuesday, March 13, 2012 | 0 comments |
Saat ini tak ada peluh yang berhenti mengalir
Saat ini tak ada mulut yang bisu
Saat ini tak ada tangan yang diam
Semua terhanyut dalam usaha
Usaha tuk suatu saat nanti menggapai bintang

Lelah tak kuasa terbendung
Namun tetap tak henti kita berjuang
Menghafal, berlatih
Hingga kini 2 hari sudah berakhir
Tersisa 3 hari lagi
Namun itu bukan akhir sebuah perjuangan
Itulah awal perjuangan lain

Namun
Janganlah takut
Segala samudra mampu dilalui
Segala gunung mampu ditaklukan
Segala lembah mampu dilangkahi
Dan suatu saat nanti 
Kita kan bersama
Melangkah bersama 
Meninggalkan tempat ini
Hingga saat itu
Berjuanglah bersamaku, 
Kawan-kawan.....

Doa Sebelum Kuterlelap

| Thursday, March 8, 2012 | 0 comments |
Dalam sunyi aku berbisik
Ucapkan syukur untuk sebuah hari
Yang baru saja akan kuakhiri

Kuputarkembali menjadi sebuah memori
Pagi ini....
Siang, Sore
Dan Malam...
Senyum, Tawa, Canda
Juga Ratap, Takut, Kesedihan

Ku rasakan kembali saat tadi hujan mengguyurku deras
Menyentuhku dalam sebuah beku
Hingga gigiku menggertak kembali
Namun segera hangat dengan semangkuk mie
Yang terbuat dengan tulus hati

Terlalu banyak cinta yang bersembunyi
Dalam sebuah musibah yang membayang
namun sayang..
Tak semua orang mampu menemukannya

Namun dalam sebuah kisah ada pula kebencian
Sedikit cemburu yang menambah citarasa
Namun sekali lagi
Dibaliknya ada cinta yang menanti
Tuannya menemukan

Permohonan untuk esokpun terucap
aku hanya ingin sebuah perbaikan
Sebuah permbetulan dari kesalahan
Sebuah kehidupan dari Kematian

Dan semoga Tuhan mendengar
Doa di akhir hari ini
Amin

Dan Aku Hanya Bisa Diam

| | 0 comments |
Otakku ini mulai kehabisan kata
Menguntai kalimat demi kalimat 
Menjadi sebuah sajak
Yang kucipta untuk negeriku

Hanya tetesan airmata yang mampu lukiskan
Kehancuran di negeri ini
Namun seperti embun, airmataku bisu
Hanya diam menatap kegelapan yang semakin gelap
Matakupun hanya mampu menjadi saksi diam
Kerasnya kehidupan ini
Dan aku hanya mampu mengelus dada
Menyaksikan beratnya langkah
Yang harus mereka buat 
Demi sesuap nasi kering 
Yang akan menjadi santapan mereka

Sedangkan saudara-saudariku disini
Membuang sebakul nasi pulennya
Untuk dua-tiga anjing yang tengah berputar-putar
menggonggong-gonggong kecil sembari tadi
Meminta jatah mereka itu
Dan dengan rakusnya menghabiskannya
Anjing-anjing itu tak mampu menyadari
Seorang pengemis tua yang memandang lapar padanya
Pada nasi yang disantapnya

Hati ini merasa begitu pilu
Namun apalah arti sebuah protes
Jika tak ada pihak yang mendengar
Dan disinilah aku sekarang 
Mencoba mencari sisa-sisa kata yang mampu ku untai
Menjadi sebuah sajak pembangkit
Agar para perut buncit mendengar
Ratapan orang-orang yang terpinggir
Dan aku hanya bisa disini, Diam....

Batas Sebuah Penantian

| | 0 comments |
Pernah terucap sebuah janji
Tuk tak henti menunggu
Meski banyak perbedaan yang menghalang
Meski begitu jauh jarak yang pisahkan kita

Namun kuatkah aku
Bila aku harus merangkak sendiri
Melangkah perlahan tuk mencapai sebuah impian
Mencapai Dirimu...

Kuatkah aku menyangga rasa ini
Menyangga cinta ini...
Jika hanya aku yang memikulnya
Jika hanya aku yang merasa

Sadarkah engkau
Segala cerita yang tercipta
Segala kisah yang kau dengar
Cerita itu... Kisah itu
Tentang dirimu...
Tentang dirimu dan cintaku

Masih sanggupkah aku bertahan
Hingga suatu saat nanti kau sambut diriku dalam pelukmu
Meski masa itu rasanya belum kulihat
Rasanya terlalu jauh coba kuraih

Sanggupkah aku menunggumu...
aku bertanya bukan karna aku mulai ragu
Namun aku bertanya karna aku takut
Takut takkan pernah memilikimu
Karna sesungguhnya sudah begitu lama diriku menjadi milikmu
Jiwa, Raga ini dalam genggamanmu
Masih haruskah aku menunggu
Sampai kapankah penantianku menggapaimu, cinta...

Tawamu

| | 0 comments |
Tawa itu lagi
Tawa yang tak henti mengusikku
Dalam nyata ataupun mimpi
Tawa yang seolah tak ingin melepasku
Namun tak ingin kumiliki
Tawa yang tak henti permainkanku
Mendekat saat aku tak miliki lagi harapan
Namun bergerak begitu jauh saat kulihat adanya asa
Tawa itu lagi
Tawa yang tak henti berputar dalam anganku
Tawa yang seolah ada disegala dimensi
Tawa yang memonopoli fikiranku
Tawa itu
Tawa yang tak henti kudengar
Namun tak kukenal bosan kehadirannya ditelingaku

Mungkinkah tawa ini kan segera menjadi lembaran baru
Sejarah yang kan terukir abadi
Menjadi salah satu kisah cintaku
Menjadi sebuah tawa dalam kalbuku
Tawa itu
Tawa yang slalu kutunggu
Tawa yang tak henti kunanti
Tawa itu
Tawa terindah untukku
Karna dirimu slalu menjadi yang terindah untukku
Karna itulah tawa mu
Tawa yang kurindu

AmpunanNya

| | 0 comments |
Dalam kegelapan ini
Aku hanya mampu bersembunyi
Diam, Senyap...
Merasakan setiap jemari yang menggengam erat jemariku
Jemari yang perlahan merambat, meraih jantungku
Dan seketika itu pula meremukannya
Menghantarku pergi dari dunia
Dari kegelapan yang indah ini
Membawa ku ke tempatNya
Kedalam putih yang sempurna

Namun itu hanya sebuah khayal
Nyatanya jemari itu tak membawa ku pergi
Ia hanya mencengkeramku kuat-kuat
Membunuhku perlahan-lahan
Bahkan detikpun terasa lambat
Sudah tak kuhitung lagi jeritku
Sudah tak kuhitung lagi tetesan darah yang mengalir
Dan kini sudah tak kuhitung detak jantung yang tersisa

Putih yang sempurna itu semakin jauh untuk kuraih
Gelap yang indahpun sudah tak nampak
Kini raga dan jiwa ku tertarik semakin dekat
Dengan merah panas yang membara
Disinikah harus ku habiskan detikku
Disinikah harus kuakhiri hidupku

Oooh, Tuhan... 
Aku hanya mampu menyesal
Dan kini aku tahu semua telah terlambat
Segala hidup yang telah kusia-siakan
Kesempatan yang terbuang
Aku sudah tak pantas memohon
Memohon kepadaMu
Sebuah ketenangan

Namun saat itu 
Saat penyesalan tulusku itu datang
Semua menjadi putih
Panas itu menjadi sejuk
Dan kusadari 
Ternyata dalam sisa detik yang ada
Kau masih memberiku ampunan
Harus apakah yang kuberi
Karna sesungguhnya tak kumiliki sesuatu apapun
Hanya raga dan jiwa ini yang kini masih bisa ku beri
Kubersimpuh dibawah kakimu
Bersyukur atas kesempatan kedua yang kau beri
Namun kau ulurkan tanganmu
Memintaku berdiri memelukmu
Dan kata indah itu kau ucapkan
"Aku mencintaimu anakKu, terima kasih atas tobatmu"

Hari Ini

| | 0 comments |
Dikala pagi menyapa
Senyum itu membangunkanku 
Membangkitkan semangatku
Tuk taklukan dunia
Hari ini...

Kini mentari mulai merajai angkasa
Dikala siang panas nan membakar
Tak berbeda dengan rasa ini
Yang semakin membakarku
Menyalakan semangatku lagi
Hari ini...

Kunantikan kala senja kan meliputi
Saatku melamunkan bayangmu
Yang sesungguhnya amat jauh ku raih
Kau begitu indah 
Hari ini...

Dan saat malam nanti mulai beranjak gelap
Kusiap tuk kehadiranmu
Yang beberapa malam ini berkunjung
Dalam mimpi indahku
Seperti hari ini...

Dan aku tahu 
Hari ini akan berakhir
Malam ini kan berganti pagi lagi
Pagi akan pergi
Siang yang kan datang
Sorepun menyusul
Hingga mimpi tentangmu hadir lagi
Tapi meski waktu berhenti
Aku sudah cukup bahagia
Memandangmu
Hari ini...

Nasib

| Wednesday, March 7, 2012 | 0 comments |
Hanya satu telingakah yang mendengar
Hanya satu hatikah yang terusik
Hanya satu matakah yang mau menatap
Hanya satu jiwakah yang tersentuh

Dimanakah para petinggi
Yang janjikan payung tuk kami mengiup
Yang janjikan segenggam nasi untuk kami makan
Yang janjikan kemerdekaan dari belenggu nasib

Dimanakah para petinggi
Yang nan elok rupawan
Dengan perut buncit dan kaki menggelantung
Menghirup aroma uang
Yang tak terjamah oleh kami

Dimanakah keadilan
Yang seolah lari dari tanggung jawab
Meninggalkan kami disini
Tersandung kerasnya kehidupan

Nice Moment

| | 0 comments |
Lihatlah kawan
Saat dirimu dan diriku tertawa
Saat seolah semua beban melebur di udara
Meski sesungguhnya hanya bersembunyi sepi

Lihatlah kawan
Betapa tinggi kita melompat bersama
Saat seolah semua harapan mampu kita raih
Meski sesungguhnya seketika kemudian kita kembali menginjak tanah

Lihatlah kawan
Tangan kita yang saling bergenggaman
Seolah kita selalu satu dalam segala tujuan
Meski sesungguhnya tak sedikit perbedaan menghalang

Tapi kawan...
Cukuplah kita hanya lihat senyum, lompatan, dan kebersamaan kita saja
Tak perlu melihat segala sesuatu disisi gelapnya
Cukuplah momen ini ku kenang saja
Hingga suatu saat nanti aku akan tersenyum geli
Memandang potongan kenangan ini

Karna kawan
Segala yang kita capai hari ini
Takkan pudar dari ingatan diri
Kan selalu menjadi moment yang terukir abadi dalam jiwa
Terima kasih kawan untuk segala waktu yang terluangkan

Hidup tanpa Hidup

| Tuesday, March 6, 2012 | 0 comments |
Aku melangkah namun langkahku ragu
Aku tertawa namun tawaku kaku
Aku menangis namun tangisku bisu
Aku uraikan hidupku
Namun hidupku tak pernah terurai

Dalam sajak palsu
kudendangkan segala fikirku
tentang segala kekangan dan cengkraman
dalam segala ketidak nyataan
dan dalam sebuah kelam

aku bernafas tanpa menghirup udara disekitarku
Danpa kuhembuskan, udara kotor berkecamuk
Inilah aku, hidupku
Hidup tanpa hidup

Seolah aku burung yang terbang bebas
Namun nyatanya ini bukan sayapku
Justru sayap ini membelengguku
Memaksaku terbang tinggi
ditengah ketakutanku

Senyum itu mengembang puas melihatku
seolah aku berhasil  meraih anganku
Namun sesungguhnya aku hanya disini
Merangkak di jalan bernama hidup
Merangkak sambil meringkik
suarakan hidup tanpa hidup

Tak Lagi Sempurna

| | 0 comments |
Request by M


Aku yang bertahan disini
Bersama luka dalam hati
Mencoba menahan perihnya rasa
Kisah cinta yang tak lagi sempuna
Biarlah cahaya luna akhirnya lenyap
Dan degup jantungku perlahan senyap
Cinta ini takkan pupus
Tak akan pernah terhapus
Karna kau yang kini pergi
Meninggalkan cinta tulusku ini
Tetapkan selalu mengisi
Setiap sudut hati
Tetapkan selalu satu
Dalam setiap relung jiwaku
Diriku tak pedulikan waktu
Menantimu kembali padaku
Ku kan tetap setia
Menunggu kembalinya cinta

Hanya Mampu Berharap

| | 0 comments |
Saat malam terasa terlalu kelam
Saat bulan bersembunyi takut
Saat angin mendesah liar
Saat diriku dirundung gundah
Saat hati dan tubuhku membeku
Kau datang bersama terang
Membawa lilin dengan bara api yang hangatkanku
Menyanyikan lagu cinta dengan merdu
Menatap tajam mataku
Seolah kau tak ingin melepasku
Dalam indah yang kurasa
Kupejamkan mataku erat
Mencoba resapi perasaan ini
Mencoba tenggelam dalam bahagia tanpa batas
Berharap waktu berhenti dan kudapati dirimu masih disini
Namun saat ku buka mataku
Kau hilang hanya sisakan debu
Yang perlahan tersapu hembusan angin yang semakin liar
Larut dalam kegelapan tanpa cahaya
Meninggalkanku sendiri bersama lilin yang kini padam
Dalam senyap dirimu lenyap
Seolah kau tak pernah datang
Mungkinkah sosokmu selama ini hanya anganku
Hanya impianku belaka
Sampai kapankah aku hanya bisa berharap
Entah.. Mungkin hingga detakku tak lagi berdetik...