Ya

| Thursday, July 26, 2012 | 0 comments |
Kau telah pergi
Kau yang pergi
Kau yang hilang tanpa jejak pasti

Lenyap tanpa dengan bekas luka dihati
Tak lagi ada senyum itu
Tak lagi ada sapamu

Kau telah terbang jauh
Tanpa menengokku lagi
Kau telah berlari
Secepat peluru kau melaju

Ya, kau hilang

Masih

| Wednesday, July 25, 2012 | 0 comments |
Aku masih merindu
Masih meneteskan air mataku
Masih menyanyi lagu sendu
Masih memeluk tubuhku sendiri
Masih memikirkanmu
Masih terpesona olehmu

Aku masih tersesat
Masih mencari jalan keluar
Masih mencoba mengusirmu dari hatiku
Masih harus mencoba lagi karna slalu ku gagal
Masih beku disini
Masih diam tak mampu berjalan lagi

Aku masih mencintaimu
Masih menyayangimu
Masih menginginkan pelukmu
Masih terisak perih
Masih memimpikanmu
Aku masih mencintaimu

Aku masih disini
Masih menunggumu
MASIH MENGHARAPKAN MU DISINI!

Sahabat Ingus - by MI

| Tuesday, July 24, 2012 | 0 comments |
Sudah lama kita saling mengenal
Awalnya memang aku tak mengenalmu
Kau pun tak mengenalku
Pelan tapi pasti
Kau telah menjadi sahabatku

Bukan hanya sekedar mengenal
Kita juga pernah saling tertawa dan berbagi
Pernah saling mengukir janji tuk setia selamanya
Dalam suka maupun duka

Bukankah begitu arti sahabat sebenarnya?
Begitu indah
Tuk dirasakan
Begitu damai
tuk dialami

Tapi ini dulu, sekarang berbeda
Kini kau pun melangkah pergi
Menjauh dan semakin menjauh
Kau tertawa dan merasakan kemenangan disana
Dan hanya sejuta perih yang kau tinggal disini

Bukankah dulu kau juga ikut berjanji tuk menjadi sahabat sejati?
Kini kau yang kukenal
Hanya seperti kecoa
Kecoa yang sedang terbalik badannya
Yang setelah ditolong hanya lari begitu saja
Dan meninggalkan jejak berupa debu

Dulu kau memang pahlawan
Tapi kini kau hanya seperti pahlawan ingusan
Yang tak punya nyali
Yang hanya mengurusi ingusnya saja

Dan kini kau jauh hanya tinggal jejak berdebu
dan selesailah cerita kita
Yang tak pernah berujung damai

7 Tahun Mencari Jalan

| Sunday, July 22, 2012 | 0 comments |
Melangkah tertaih-tatih
sudah tak lagi dalam kehidupan
Entah bagaimana memilih jalan
Jalan yang kuimani sendiri
atau jalan yang dipilihkan untukku
Beberapa kali aku menyusup dalam mimpi
Dengan harap anak-anakku dalam meengerti
Meski mulai tumbuh bnih panik dalam diri
7 Tahun dipinggir sumur keraguan
Menimba kebingungan tanpa henti
Sampai kapan begini
telah 7tahun
akankah lebih lama lagi?

Malam

| Friday, July 20, 2012 | 0 comments |

Saatnya

| Wednesday, July 18, 2012 | 0 comments |
Waktuku telah habis
Kini saatnya aku melangkah pergi
Berlari tanda menoleh lagi
Mencoba mengabaikan bisik hati
Yang terus memintaku bertahan
Aku berlari sekencang yang kumampu
Sembari air mataku menetes

Waktu telah habis
Sudah tak ada lagi kesempatan mengejarmu
Sudah tak mampu lagi menggantung harapanku
Sudah tak mungkin lagi bertemu denganmu
Sudah bukan saatnya lagi mencoba mendekapmu
Sudah saatnya
Sekarang
Pergi

Waktuku telah habis
Tak boleh ada sesal yang membuntuti
Tak boleh lagi aku memintamu menemaniku
Mendengarku, Menghiburku
Waktuku telah habis
Bila tak beranjak sekarang
Mungkin kakiku kan terus terpaku disini
Bahkan hingga kau telah pergi
Menyanding wanita lain untuk hidupmu
Mungkin aku akan tetap menunggu hingga waktu mengambil nyawaku
itulah yang membuat aku harus bergerak sekarang 
Bahkan tak boleh meluangkan sedetikpun untuk melihat senyummu
Bahkan yang terakhir kalinya
Ini saatnya aku pergi
Membawa cintaku 
Menyimpannya 
Dan suatu saat kuberikan untuk sosok lain
yang pantas untuk menggantikanmu
Hanya terimakasih yang mampu ku ucap untukmu
Penyemangatku

Kemana aku kan kau bawa

| Saturday, July 14, 2012 | 0 comments |
Kasih...
Pilihkan jalanku
Mendekapmu meski kau diam
atau kah melepasmu meski hati terluka
Kakiku tak ingin kemanapun
Hatiku tak ingin memilih
Cinta satu sisi ini membunuh segala akalku
Hanya dirimu yang mampu melepaskanku dari belenggu
Meski kan kukecap sakit yang sama _ atau lebih
Paling tidak kutemukan kepastian di titik itu

Kasih...
Mungkinkah ada kemungkinan diucapmu
Untuk kurasa seketika cintamu
Rela aku habis dicuumbu peluk hangatmu
Mungkinkah??
Namun tak perlu kau jawab
Karna ku tahu hanya kata tidak di ujung bibirmu
Berbulan-bulan aku mencoba
Berkelebat bayang mesra kau dan aku
Jutaan mimpi dirimu dan aku memadu kasih
Berkhayal ada nyata nanti kala waktu mengizinkanku

Kasih...
Namun percikan kehidupan menyadarkanku
Hanya aku yang rela menembus segala perbedaan yang menjarak
Dan dirimu di seberang sana
Diam...
Tak maju sepucuk langkapun kearahku
Meski dibibirmu tetap kau sunggingkan senyum
Berharap tak menyakitiku
Dan aku...
Disini menyembunyikan luka dan kecewa dengan balas tersenyum
Seolah tak ada perih yang merayapi tubuhku
Masih aku bertahan cukup lama
Karna masih ada harap kau mendekapku meski karna iba
Namun kau tetap diam
Dan membuatku tersadar lagi
Air matakupun mulai menetes
Ya, harus kusadari kau bukan untukku
Kau begitu jauh disana tanpa cinta untukku

tapi tolong pilihkan jalanku
Dorong diriku menjauh bila kau memang itu yang kau mau
Usir aku hingga aku pergi bersama rasa ini
Buang aku jika memang tak ingin kau dekap cintaku

Tapi tolong, jangan tersenyum lagi
Senyum itu membuatku bertahan disini
Senyummu justru semakin menyayatku dalam hipnotis cintamu
Menjadi potongan-potongan getir yang syahdu

Ada satu pilihan lagi
Pilihan yang takkan kau pilih meski usia telah habis memakanmu
Pilihan untuk maju dan menarikku dan memagutku
Pilihan yang tak kan kau pedulikan meski menjadi pilihan terakhir hidupmu

Jadi tolong, bantu aku, kasih
Seandainya kau tak mau pilihkan jalankupun
kumohon jangan tersenyum lagi
dan mungkin rasa ini akan hilang terhanyut waktu

Acak

| Tuesday, July 10, 2012 | 0 comments |
Langit kini berpesta
Menari tanpa henti
Segala penghuninya menyanyi-nyanyi
Riang, kacau, mabuk
Bintang-bintang menurunkan hujan
Awan memamerkan cahayanya yang terang
Dan bulan berkelap-kelip

Bumi pun ikut berdebum
berjingkrak-jingkrak
Berteriak-teriak
Serigala mengeong pelan
burung-burung merayap sabar
Kelinci berenang-renang
Ulat-ulat berterbangan
dan manusia-manusia mengonggong dan menyalak

dan semua semakin menjadi
saat semua telah larut dalam suasana
tak lagi ada kendali
dunia menjadi acak

Biarlah

| | 0 comments |
Biarlah awan menjadi hitam
Biarlah langit menjadi gelap
Biarlah matahari semakin panas
Biarlah malam semakin pekat
Biar pula ombak semakin liar
Angin pun terus berhembus
Api semakin membakar habis ragaku
Namun rasa ini takkan pupus
Meski berulang kali coba kutepis
Meski berjuta kali aku bersimpuh pada-Nya
Agar Dia hapus rasaku ini
Rasa yang tumbuh untukmu

Ingat Dirimu

| | 0 comments |
Aku rindu saat kau  tersenyum padaku
Saat kau lambaikan tanganmu menyapaku
Saat kau mendengarkan keluhku
Dan ajarkan ku tuk jadi dewasa
Saat kau menjadi semangat tuk lewati hari sedihku
Saat kau tak peduli dengan kepalsuanku
Saat seolah kau butuhkanku
Saat kau berikan aku arti hidup
Aku rindu dirimu yang dulu
Yang kini telah berubah
Namun meski semua berbeda
Rasa ini tak pernah berubah
Dan sisakan perih yang coba kuatasi
Aku rindu dirimu

Khayalan Tahun Baru

| | 0 comments |
Di tengah malam yang begitu riuh
Kutatap bintang dilangit
Dan bunga-bunga api yang begitu indah
Berharap kau juga menatapnya disana
Menatap langit yang sama
Berharap kau juga mengingatku disana
Ditempat kau sambut tahun yang baru
Namun harusnya aku sadar
berapa lama pun kumenunggu
Tak kan kau ucapkan padaku
Harusnya aku tahu
Aku tak cukup indah untuk jadi milikmu
Namun tak apa bagiku
Malam--pagi-- ini,
Kuhanya ingin ucapkan untukmu
Penyemangatku

Jeda

| Sunday, July 8, 2012 | 0 comments |
Sobat
Hari ini , hari begitu panjang kita lewati bersama
Berbagi senyum, tawa, dan canda
Menghabiskan sisa-sisa waktu
Membunuh detik-detik terakhir kebersamaan

Sobat,
Masih terus terbayang
Segala kekonyolan yang kita bangun
Sgala keisengan yang kita rangkai 
Menambah potongan kenangan yang kan menjadi rindu

Sobat,
Memang ini bukan akhir dari persahabatan kita
Nanti....
Masih akan ada waktunya
Kembali waktu pertemukan persahabatan ini
Dengan pelukan rindu

Sobat,
Ini hanyalah jeda 
Menguji perkawanan kita
Akankah seiring waktu kita tetap saling mengingat
Bagaimana kau mengingatku
Bagaimana aku mengingatmu

Aku yakin sobat, 
Jeda ini akan berlalu
Dan kita kan tetap membagi kisah hidup lagi
Meski berjuta jeda kan menghadap
Kita bisa buktikan sejatinya kebersamaan kita, sobat
Ratusan, Ribuan, Jutaan jeda kan mampu kita lewati
Sobat....

Purwokerto, 8 Juli 2012
Bunga itu kan melangkah, hingga nanti suatu saat kan kembali

Luka

| | 0 comments |
Pisau-pisau kata mulai tertodong
Siap melukai setiap bagian hati
Tak kenal ampun terus mengalir bersama air mata
Terasah emosi yang meluap
Panas nurani tak menghambat 
Justru menambah keganasannya
Darah-darah mulai mengucur dari luka
masing-masing meminta obat
Disulut keegoisan
Tak mau mendengar
Hingga semua hanya menjerit masing-masing
Tanpa ada yang mau peduli
Lelah sesekali menghentikan tangisnya
Namun setelah itupun tetap kembali terdengar
Isakan-isakan
Luka-luka pun tak bisa lagi sembuh
Perlahan menjadi abadi
Tak henti mengucur kan darah hitam
Kematian 

Dingin

| Sunday, July 1, 2012 | 0 comments |
Aku menggigil
Mengecap dingin yang membasuhku
Gigiku bergemeletuk pelan
Berlapis-lapis selimut tlah ku dekap
Mencoba mengusir beku yang meraja
Namun seolah terus menerobos
Rasanya tiada guna aku menyelimuti diriku

Ikan-ikan pun lemas tak berdaya
Menghadapi udara yang semakin ganas
Perlahan
satu demi satu mulai gugur
Terkapung tanpa nyawa
Dan yang hidup hanya menggigil
Menunggu ajal

Anjing-anjing pun berhenti menggongong
Menyulap seketika menjadi sunyi
Hanya mampu saling mendekap
Satu sama lain
Dan tergolek manis tanpa suara
Selain desah nafas yang naik turun
Seolah mempertahankan kehidupan

Matahari tak mogok bersinar
cahayanya masih bisa terangi bumi
Namun kehangatannya entah luntur kemana
Seolah ditelan awan-awan diangkasa
hingga yang kini menyelubungi hanya dingin saja