Suara hati Seorang Egois

| Monday, April 30, 2012 | 0 comments |
Panas masih membara
Membawa butir-butir peluh yang mulai menetes
Perlahan membasahi dahi serta tengkukku
Mata ini terpejam
Namun jiwaku tak mau terlelap
Bagai terpanggang
Aku matang di negeriku sendiri

Dulu para tua-tua pernah rasakan sejuknya kotaku
Angin hilir mudik 
membelai pipi halus pemudi dulu
Bercanda bersama para ilalang  yang menjulang




Namun aku
Aku hanya bisa menikmati sejuk dari pendingin udara yang berhembus
Merasakan setiap dinginnya mengusir udara panas yang membelenggu
Meski kutahu, karena ulahku yang egois ini 
Anak cucuku akan merasakan neraka sebelum jiwa mereka dipanggil
Merasakan kulit mereka terbakar 
Hingga jadi seperti telur-telur gosong
Generasi baru yang sakit

Tetapi salahkah aku
Bukankah manusia juga begitu
Egois
Tak pedulikan orang lain
Asal mendapat kepuasan sendiri
bukankah manusia memang begitu?
Lalu
Haruskah aku menjadi salah satu dari mereka?

Suara

| Thursday, April 26, 2012 | 0 comments |
Bisik suara itu,
Masih mengitari sanubari.
Bersama semilir angin
Lambat laun semakin membuai
Suara itu bukan suara yang harusnya kudengar
Namun berkali-kali ku buat benteng
Menulikan telingaku dari rayuannya
Temboknya berkali-kali pula runtuh
Bersama remuknya pertahananku tak mendengarnya

Suara itu
bukan suara lembut yang membelai
bukan suara menggelegar tegas
bukan suara ramah penuh karisma

Suara itu membuat batinku perih
Membuat hatiku terluka
Membuat pikiranku kacau
Membuatku begitu resah

Namun meski kenyataan begitu layaknya
Aku rela menukar hidupku tuk mendengarnya
suara itu
Aku menikmati setiap siksaan jiwa ini
Asal aku tetap mendengar suaramu
Aku tak lagi hampa
meski sakit yang kurasa

98' Akankah terulang Lagi???

| | 1 comments |
Jerit Pilu...
Ribuan orang menggertakkan gigi
Pucat pasi,
Memandang pintu yang tengah digedor paksa
Berkali-kali
Dalam Pandangan bumi pertiwi

Aku masih seonggok bayi
Kala itu
Ya..
Belum mampu mengingat sedikitpun memori
Aku masih polos dengan hanya terbungkus sehelai kain
Putih, bersih
tak kurasa pula perih menatap
detik-detik, menit-menit, waktu
saat manusia tanpa adab
Mengoyak pakaian orang-orang tak berdosa
Menikmati jerit pilu, geraman kepedihan yang terdengar
Aku tak tahu rasanya kala itu

Namun aku tumbuh dalam bisik-bisik cemooh
Begitu banyak perbedaan yang mewarnai kita
yang harusnya menjadi pelengkap manis
Menikmati indah dunia dalam keragaman
Namun justru perbedaan itu mengobrak abrik, memecah belah
Memporak poranda habiskan Indonesia
aku tumbuh dalam kecaman dingin

akankah 98 terulang lagi?
Entah, tak ada yang tahu, kala ini
Semoga Indonesia tetap bhineka tunggal ika

Kembali Rasa

| Monday, April 23, 2012 | 0 comments |

mengapa kau hadir saat ku tlah mampu mengusir rasaku padamu
 saat tlah kuhapus bayangmu dalam pikiranku
 tlah kulenyapkan namamu yang slalu kusebut
 dan melupakan kenangan tentangmu yang terus menghantuiku
 kini kembali rasa ini membelengguku
 menghanyutkanku dalam ingatan masa lalu
 kekelaman yang terus membuaiku
 haruskah aku pergi jauh darimu agar kau tak lagi tumbuhkan rasaku

Kisahku

| | 0 comments |

selalu begini setiap kisah yang ada,
 sisakan luka yang sulit sirna
 bagi hatiku pun tak mudah kucerna
 akhirnya selalu hanya ku disini
 tanpa dirimu, seorang diri
 mencoba menghapus mimpi
 mimpi tuk akhir bahagia bersamamu
 namun yang ada hanya air mataku
 kau jadi terang dalam gelapku
 kau jadi padi di ladang ilalangku
 kau bintang di malamku
 kaulah bahagia dalam gundahku
 kau tumbuhkan cinta dihatiku
 tanpa ingin kau petik kini
 mawar ini kau abaikan setelah ia semakin besar
 hingga duri lukainya sendiri
 kau buatku berikan cintaku untukmu
 tanpa bisa kau balas rasaku....
 cobalah mengerti,,, bantu aku lenyapkan bayangmu dalam hidupku,...

Terperangkap ikatan tanpa cinta

| | 0 comments |

biarkan aku menjauh
 lepas aku tuk melepasmu
 hapus aku tuk menghapusmu
 kau buat aku terperangkap
 dalam jerat pesonamu
 tanpa dapat kau balas rasaku
 hal tersakit yang kurasa
 adalah memandangmu,berada disisimu
 tanpa kau tau isi hatiku
 kau anggap aku teman
 tanpa tau ku harap lebih...

Mencintaimu dari Sisi yang Lain

| | 0 comments |

rasanya separu jiwaku mati
 saat kau berubah
 saat kau diam
 diriku menjauh namun nurani terus mendekat
 aku ingin kita seolah tak mengenal
 namun aku juga ingin kita seperti dlu
 aku bimbang
kau yang buat ku rasakan semua rasa
 bahagia, sedih, cita, kecewa, tawa, dan tangis
 kau yang ajarkan padaku ttg cinta
 kau segalanya bagiku
 dan kau buat ku merasa menjadi segalanya bagimu
 namun kau kini tlah pergi
 bersama dirinya
 seolah aku tak pernah ada
 seolah aku tak pernah mengisi harimu
 dan seolah aku tak berarti
 kau buat jiwaku mati

Aku inginkanmu, begini adanya

| | 0 comments |

kuharap kau tak kan pernah berubah mencoba menjadi berbeda itu lah dirimu yg tlah mampu menyihirku dg pesonamu kau yg buatku menangis dn tertawa dan kini kau buatku berharap saat mendengar janjimu kau akan berubah perih hatiku takut jiwaku jangan pergi jangan berubah.. Tuhan, jaga dia untukku... berikan dia kekuatan melewati ini semua... menghadapi segala tantangan yang menghadang... dan berhasil menggapai bintang.. jaga dia untukku, Tuhan.. dengan cinta tulusku untuknya.

Saat Kalbu membuka Mata

| | 0 comments |

bahagia dalam perih
 rasa yang sulit terlukis
 memandangmu jadi harapanku
 menemanimu jadi kebahagiaanku
 menjagamu menjadi kebanggaanku
 dan mencintaimu tlah menjadi pilihanku
 kuhanya perlu menunggu waktu
 hingga membukakan mata hatimu
 sadarkan hati yang sakit dan sepi
 meski hanya sedikit untukku
 rasa yang kau balas untuk cinta tanpa syarat yang kuberi

KamuEnAku

| | 0 comments |
Kamu hadir masuki hidupku
Aku tersihir pancaran sinarmu
Kamu berikan harapan
Aku pun coba merajut kisah cinta
Kamu menjadi tokoh utamanya
Aku menjelma menjadi sang pemuja
Kamu yang slalu kubayang
Aku tersenyum saat menatapmu
Kamu tunjukan seolah aku berarti
Aku lakukan semua smampuku untukmu
Kamu miliki cinta lain
Aku hanya menangis dalam bisu
Kamu mulai mengabaikanku
Aku sadar dan menghindar meski hati ini masih memilihmu
Kamu tak lagi pedulikanku
Aku risau tak terbatas
Kamu minta aku pergi
Aku akan menjauh dari jalanmu
Meski....
Kamu segalanya bagiku
Namun aku tahu,
Aku bukanlah apa pun bagimu

Tetap disini bersama perih

| Monday, April 9, 2012 | 0 comments |
Aku tahu kau hanya angan
Aku tahu tak ada yang mampu kulakukan
Segalanya tlah jelas
Segalanya tak berakhir indah denganmu
Jika coba kulukiskan persaan ini
Hanya kanvas putih kosong yang kuserahkan
Berjuta kali kutanya pada hatiku
Namun tetap hati inipun tak menjawab
Aku tahu aku mencintaimu
Namun cinta seperti apa ini
Aku hanya mampu membisu

Aku tahu kau bahkan tak pernah melihatku
Bahkan tanpa sadar mengeluh saat menyadari kehadiranku
Namun senyum palsu itu
Katakan seolah kau nyaman bersamaku

Kini aku coba tak mengusikmu
Meski dengan harapan kau yang datang padaku
Meski hanya sebagai teman yang menyapa
Namun hampa
Tak ada apapun darimu

Aku sadar segalanya tlah tergariskan
Dan aku bukan digaris yang sama denganmu
Namun aku tak ingin melepasmu
Aku ingin memelukmu
Meski dengan kasar kau meronta mencoba lepaskanku
Aku ingin dekat denganmu
Meski tanpa hati kau menolakku
Aku ingin tetap merasakan cinta ini
Meski cintamu bukan untukku
Aku ingin tetap disini

Mimpi

| | 0 comments |
Seorang lelaki datang mengusik malamku
membawakan pesona yang tak sanggupku abaikan
melambaikan tangannya untukku
Menyanyikan lagu cinta
Senyumnya tak mampu membuatku berpaling
Keindahan seolah tercipta hanya padanya
Pandanganku slalu terpaku padanya
Jatuh cintakah aku?
Mungkin...
Yang kutahu hanya hatiku sedang berbunga
Bunga-bunga yang mekar begitu cantik
Detak jantung berirama berpacu
Aku tlah terpesona

Kubuka mataku
Ternyata semua semu
Dia terlalu jauh kuraih
Namun begitu dekat denganku
Hingga aura itu masih terasa
Aku tlah terjebak dalam perangkap pesonanya
Terbuai dalam drama-drama kehidupan yang ku mainkan bersama
Terhanyut dalam puisi-puisi yang tercipta
Terlena hingga rasanya tak ingin bangun dari perangkap ini
Meski sakit kan kurasa
Meski perih kan mendera
Meski aku kan terluka
Aku rela

Namun dalam kerelaan ini
Tak kupungkiri ada ego yang membayang
Aku ingin semua pikiranku yang berujung padanya
Juga menjadi kisah cinta bahagia yang berujung padanya
Dengan senyum dan tawa dan juga dihiasi air mata
Mungkinkah dia menjadi cinta sejati ku
Bila rasa ini pun tak menyentuhnya
Bila hanya aku yang berjuang
Hingga kubinggung apa yang ku perjuangkan
Hingga semua terasa bertambah semu
Haruskah aku bangun dari mimpi indah ini
mimpi indah yang membuat hatiku perih
Mimpi indah yang menyesakkan jiwa