Ternyata Kau Simpan juga Rindu itu

| Saturday, May 11, 2013 | |
Sudah berapa lama ya, sejak perpisahan itu semakin menjauhkan perasaan yang sejujurnya tak pernah sampai. 1 bulan? kurasa lebih dari itu. Yah tepatnya sekitar 55 hari sejak terakhir kau ucapkan selamat ulang tahun untukku- dan menjadi waktu terakhir kau menyapaku, 98 hari sejak terakhir kita bertemu-meski hanya beberapa detik saja, 119 hari sejak untuk yang ke 100 kalinya aku menyadari alasan sakitnya mencintaimu, dan 350 hari sejak perpisahan itu mengakhiri segalanya.
Maaf, mungkin kau kini begitu takut padaku, yah, mengingat setiap hari aku masih menghitung waktu tentang setiap ingatan denganmu. Yang bahkan tak kau ingat sedikitpun kejadiannya. Sekali lagi hanya maaf yang bisa kuucapkan untukku. Sungguh hanya ini yang bisa membuatku bertahan. Paling tidak setiap potong kenangan ini menyadarkanku kalau aku masih memiliki eksistensi cinta.
Selama hampir setahun rinduku haus untuk bertemu. Namun ternyata setiap pertemuan kecil itu hanya membuat lukaku lebih dalam saja. Kau tak akan menyangka luka ini hampir saja memenuhi hatiku. Meski ternyata selalu akan ada ruang untuk mencintaimu lebih dalam.
Bukan tak pernah ku coba untuk menyurutkan rasa terlarang ini, aku telah mencoba, hampir beribu cara. Sayangnya rasa ini terlalu egois untuk mengalah.Maaf.
Aku tahu betapa risihnya dirimu mengetahui rasa yang terus tumbuh ini. Tapi tolong jangan salahkan aku. Aku sendiri sudah cukup menghukum diriku sendiri dalam kesepian dan kesendirian karena keegoisan rasaku ini. Entah sudah berapa banyak tetes air mata yang tercipta dari luka ini, terlalu perih bila harus kuhitung juga.
Namun selama ini tak pernah kusangka, ternyata ada secuil rindu juga yang kau sembunyikan untukku. Yang baru saja 5 hari yang lalu ku tahu. Seorang peri cantik menyampaikan salammu padaku. Katanya, kau selalu menanyakan kabarku, bahkan setiap kau bertemu dengannya. Awalnya aku tak mau mempercayai itu. Namun aku tahu itu bukan hanya sekedar bualan saja, aku tahu itu nyata adanya.
Tahukah kau apa yang kurasakan? Hah! kau tak mungkin tahu! karna aku sendiri bahkan tak tahu.
Marah, Senang, Sedih, Rindu, Bahagia, Lega, Perih, Terluka, Benci, Terharu, Semua rasa bercampur menjadi satu, bahkan rasa yang sebenarnya tak ada sangkut pautnya sama sekali.
Aku tak tahu bagaimana harus kukatakan. Tapi tolong bantu aku keluar dari belenggu rasa ini. Aku sungguh sudah tak mampu bertahan lagi. Kau tahu? Cinta ini membunuhku...

0 comments:

Post a Comment