Putih Hitam

| Saturday, May 26, 2012 | |
Saat jemari kecil itu menari
Memainkan sebuah simfoni
Menggetarkana hati yang mendengar
Merasuk dalam raga dan jiwa
Bisik-bisik kasih yang mengalun
Dari bibir kecil itu
Pelan namun merdu
Menghibur hati yang gundah
Kemilau rambutnya yang hitam
Kehalusan kulitnya yang putih
Tubuhnya yang mungil mulai bergerak
Mengikuti lagu yang berdendang

Namun saat semua cahaya mati
Hanya sisakan kegelapan
Yang datang mencekam
Tanpa ampun menerkam

Jemari itu mulai mencabik sgalanya
Mencipta jutaan jeritan
Mengoyak sanubari yang singgah
Masuk dalam setiap jengkal diri
Teriakan-teriakan siksa yang menggelegar
Dari bibir yang merah
Keras tanpa irama
Menyayat sanubari yang bungah
Kini rambutnya kusut
Kulitnyapun kini pucat seolah tanpa kehidupan
Tubuhnya tak lagi mungil lagi
Mengikuti sgala kebencian yang menyerang

0 comments:

Post a Comment