MENYAPA PAGI

| Sunday, June 24, 2012 | |

Pagi tlah datang sejak embun dipucuk-pucuk daun menetes
Memamerkan kehangatan yang slalu dirindu
Kelopak mata yang tadi masih terkatup rapat
Kini perlahan mulai mengatur cahaya yang sembari tadi mengetuk masuk
Jemari kecil itu perlahan menyisir raumbutnya yang kusut
Sembari menguap lebar bagaikan raja hutan yang baru terbangun dari tidur panjang
Digeserny sedikit tubuh cekingnya hingga tegak
Lalu berdiri menyibak gorden
Memberikan ruang bebas untuk cahaya mentari yang semenjak tadi mencoba menerobos
Dipandanginya jam yang tergantung pasrah pada dinding
Mata kecilnya membelalak
Memang kini sudah tak pagi-pagi benar lagi
Sudah waktunya matanya terbuka lebar-lebar
Namun rasanya jiwanya masih ingin beristirahat seribu tahun lagi
Sembari mengumpulkan tenaga, sekali lagi dia menguap
Mencoba menyimpan sebentar lelah yang menumpang pada pundaknya
Hingga kehidupan mengisi penuh rongga-rongga raganya
Dan kini tlah siap menyapa pagi

0 comments:

Post a Comment