Untuk apakah berpindah ketempat yang sama-sama terlarang?

| Tuesday, April 16, 2013 | |

call me maudlin! but im really crying (again) at this moment. and i fucked up my life!
Hampir dua tahun aku mencintai orang yang salah. Laki-laki yang jelas-jelas tercipta jauh dari takdirku, meskipun takdir yang kumaksud adalah hanya sebentar saja 'bertengger' di hidupku. Laki-laki dengan beribu perbedaan. Ya, jika kau akan berkata 'perbedaan itu ada untuk saling melengkapi', simpan dulu kata-katamu itu. Sungguh, dalam kasusku ini, perbedaan ini memang jelas-jelas Dia berikan untuk menyadarkanku 'dia' adalah Mr. Wrong. Tapi aku pun selama ini tak pernah lelah, masih saja berusaha menyangkalnya. Berharap.. berharap... terus berharap matahari mau menjadi milikku. Lalu lagi-lagi kecewa.
Tapi  hari ini aku bukannya ingin bercerita tentang si bajingan ,Mr. Wrong, yang telah mengubah hidupku, itu. Kali ini aku akan bercerita tentang lelaki lain. Sebuah bintang lainnya, yang lagi-lagi masih terlalu terang untukku. Entahlah, dia justru lebih terang dari matahariku, atau mungkin juga lebih redup tapi belum cukup redup untukku yang mungkin memang ditakdirkan bersama kegelapan.
Bintang baru ini berbeda dengan matahari, amat jauh berbeda. Si Bintang bukan tipe penerang yang setia, dia bahkan tanpa rasa bersalah bergantian menyandarkan hatinya pada beberapa bidadari angkasa. Tentu aku bukan salah satunya. ingat aku jelas bukan seorang bidadari, aku hanya seorang pengais cinta, yang berharap dapat menemukan celah kecil dari sisa-sisa cinta. Si Bintang hanya seorang temanku, yah walau bisa dibilang dia teman yang cukup dekat denganku. Bercanda bersama, sudah biasa. Tertawa hingga terpingkal-pingkal, ah, itu sudah rutinitas kami. namun justru kedekatan ini membuatku khawatir. Kau tahu? Aku memang butuh seorang sandaran baru agar aku dapat melepaskan matahariku. Namun, untuk apa bila sandaran yang kutemukan adalah sandaran tak setia yang hanya menganggapku kawan bercanda. Terbayang olehku suatusaat nanti, atau segera, aku akan terjatuh dari sandaranku lalu lagi-lagi merasakan sakit. Sandaran yang jauh berbeda, namun tetap akan memberikan efek yang sama, terjatuh, merana, sengsara. dan nantinya harus melompat mencari hati yang bisa kusinggahi.
Sudah 2 kali aku katakan mereka berbeda jauh, namun perlu kau tahu, mereka juga memiliki persamaan yang jelas-jelas bagaikan minyak dan air denganku. batas yang dibuat sendiri oleh masyarakat dunia untuk berbagi cinta. ah, kau benar, ini soal kepercayaan. bullshit dengan semua itu. Untuk apa adanya kepercayaan-kepercayaan itu bila hanya untuk memecah belah dunia? hah?
Sudah cukup semua ini.. yah, aku lelah, sungguh lelah. Terlarang! ya itu kata yang tepat menggambarkan macam cinta yang aku rasakan. f-ck!
Tapi sudahlah, tak ada yang bisa kuubah dari itu semua. Aku hanya bisa membatasi diri agar tak masuk kelubang perbedaan itu bukan?
Oke, kembali bercerita tentang Si Bintang Playboy ini, Aku terlalu takut jatuh cinta pada hati yang salah. Yang jelas-jelas hanya akan membuangku. Ah, sungguh perih kisah yang aku alami. Kumohon, seseorang, mungkin mau membantuku menemukan jalan menuju hati yang benar, atau paliing tidak keluar dari jalan yang salah ini dulu. Aku terlalu lel.ah

0 comments:

Post a Comment