Ketika
kecil, yang kutahu pelangi itu indah
Dengan
segentong emas diujungnya
Warna-warni
membelai mata
Menghipnotisku
hingga mengangga
Menanti
setiap hujan yang cerah
Menunggu
hingga masuk dalam pesonanya
Dalam
mimpi kukejar wujudnya
Kubelai
lalu bermain seluncur diatasnya
Menginjak
remaja lalu dewasa, aku mulai belajar
Pelangi
hanya pantulan cahaya
Tanpa
mampu kusentuh wujudnya
Tanpa
ujung yang menjanjikan
Hujan
menjadi hal yang menakutkan
Tidurku
menjelma menjadi mimpi buruk
Meski
terus berlari tak pernah kutemui pelangi
Meski
begitu indah rupanya
Namun
tak pernah benar-benar ada
Calon
pemimpin negriku, dulunya pun begitu
Dengan
yakin membuat tujuan untuk negri
Membangun
mimpi-mimpi tinggi
Menjanjikan
‘emas’ untuk rakyat
Membuat
kami begitu tergiur
Mengejar
janji itu dengan mengangkatnya
Lalu
mereka menjelma menjadi pelangi
Dan
kami tersadarkan
Bahwa
mereka sebenarnya tak berwujud
Begitu
pula dengan janji mereka
Lalu
negri kami menjadi mimpi buruk
Dengan
hujan kekecewaan
Rakyat
kini telah dewasa
Saatnya
wajah baru yang memimpin
Janji-janji
baru yang dituju
Semoga
bukan lagi janji-janji pelangi
Karena
kami tak ingin lagi mengejar pelangi
0 comments:
Post a Comment