Suara hati Seorang Egois

| Monday, April 30, 2012 | |
Panas masih membara
Membawa butir-butir peluh yang mulai menetes
Perlahan membasahi dahi serta tengkukku
Mata ini terpejam
Namun jiwaku tak mau terlelap
Bagai terpanggang
Aku matang di negeriku sendiri

Dulu para tua-tua pernah rasakan sejuknya kotaku
Angin hilir mudik 
membelai pipi halus pemudi dulu
Bercanda bersama para ilalang  yang menjulang




Namun aku
Aku hanya bisa menikmati sejuk dari pendingin udara yang berhembus
Merasakan setiap dinginnya mengusir udara panas yang membelenggu
Meski kutahu, karena ulahku yang egois ini 
Anak cucuku akan merasakan neraka sebelum jiwa mereka dipanggil
Merasakan kulit mereka terbakar 
Hingga jadi seperti telur-telur gosong
Generasi baru yang sakit

Tetapi salahkah aku
Bukankah manusia juga begitu
Egois
Tak pedulikan orang lain
Asal mendapat kepuasan sendiri
bukankah manusia memang begitu?
Lalu
Haruskah aku menjadi salah satu dari mereka?

0 comments:

Post a Comment